Perubahan News
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Daerah
  • Politik
  • Opini
  • Mahasiswa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Dunia Islam
Perubahan News
No Result
View All Result
Home Opini

Moralitas Politik

by Admin
September 3, 2022
in Opini
0
Moralitas Politik
0
SHARES
45
VIEWS

Perubahannews | Opini

Tampaknya tidak sedikit dari kita yang merasa “alergi” dengan politik, bahkan ada yang begitu bernafsu penuh hasrat dengan politik, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada (walau sedikit) yang menpercayai politik sebuah jalan untuk mencapai tujuan, dalam maksud tujuan yang baik.

Hal-hal yang menganggap bahwa politik itu adalah sesuatu yang “kotor”, suatu jalan memenuhi hawa nafsu kekuasaan dan semacamnya, tidaklah jauh dari akibat pergeseran politik itu sendiri, baik secara maknawi dan praktiknya.

Di samping itu, yang masih memberi nilai optimisme pada politik (bukan optimisme manipulatif) masih berjuang dan memperjuangkan bahwa dengan politik sebagai jalan atau pun salah satu bentuk usaha untuk mewujudkan demokrasi dan keadilan, serta kesejahteraan sosial, maka dilekatkanlah sebuah moral pada politik. Tidaklah berlebihan jika kita sebutkan moral akan menjaga politik dari penyimpangan (praktik buruk) dan pemaknaan yang tidak tepat.

Mengutip dari Wikipedia, secara etimologi, moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata mos (mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk. kata ‘moral’ sering disamakan dengan kata ‘etika’, karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti kebiasaan, adat. Moral itu sendiri dapat diartikan sebagai: nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Di samping itu, terdapat kata yang berhubungan dengan moral yang merupakan kata berimbuhan yang berasal dari kata ‘moral’, yaitu ‘moralitas’. ‘Moralitas’ adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Jadi, Moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut.

Menurut Adies Kadir (2018: 12) dalam bukunya yang berjudul “Menjaga Moral Pejabat Publik” mengatakan bahwa, moral adalah sebuah ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia yang baik. Moral juga merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat berdasarkan ketentuan-ketentuan etika yang ada. Dari moral ini pun melahirkan etika, suatu filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral.

Dari pendapat tersebut, kita ketahui bahwa moral mengajarkan tentang bagaimana manusia harus–kata “harus” memberi penegasan–hidup dan berprilaku agar ia menjadi manusia yang baik. Nah, moral ini tujuannya adalah menjadi manusia yang baik. Terkait mengenai perilaku menjadi manusia yang baik, dalam hal ini tidak berlebihan jika kita hubungkan dengan perilaku politik yang baik.

Politik secara jujur kita akui tidaklah lepas dari kehidupan perilaku manusia. Aristoteles mengatakan bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Kata “warga negara” dalam hal ini tentunya adalah manusia. Usaha-usaha tersebut tidak terlepas dari kaitannya dengan penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan publik oleh pemerintah atau pun negara.

Orientasi politik–yang di dalamnya ada moral–adalah pada nilai-nilai kehidupan bernegara yang positif, bukan pada praktik politik yang selama ini kita lihat menyimpang, tidak sesuai dengan sebuah cita-cita bernegara dan adat kebiasaan masyarakat yang beradab. Politik yang menyimpang ini, meminjam istilah Cak Nur (Nurcholish Madjid) adalah “politicking”.

Apa itu “politicking”? Cak Nur menjelaskan bahwa “politicking” adalah sebuah permainan politik. Dalam perkataan itu terselip pengertian “ngakali” orang lain atau “membodohinya” sehingga dalam rangka perebutan kekuasaan orang atau golongan lain lebih mudah dikalahkan. Sehingga dengan sendirinya tema-tema yang muncul dalam rangka “politicking” tidak pernah menjadi tujuan politik yang bermoral itu sendiri. (Nurcholish Madjid, 2019:1327-1328).

Bukankah itu (baca: politicking) yang secara mayoritas kita lihat sebagai wajah perpolitikan di tanah air kita ini. Politik yang tidak bermoral bahkan membuat perpecahan bangsa kita. Setiap momentum tahun-tahun politik, negara kita terasa begitu gaduh, dan tidak sedikit menimbulkan saling tuding-menuding serta terjadinya pembelahan kelompok masyarakat.

Tidak berlebihan jika kita sebutkan nilai-nilai Pancasila yang selama ini kita rawat terus tercemari oleh praktek politik yang tidak bermoral. Seharusnya, nuansa perpolitikan kita tidak boleh lepas dari Pancasila, yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Moral politik dalam negara perlu kita jaga dari permainan politik yang menghalalkan segala cara. Berpolitik harus memiliki moralitas, dengan orientasi menjaga dan memperjuangkan kemaslahatan umat manusia.[]

Penulis: Abdul Rahman (Ketua Umum HMI Badko Sumut Periode 2021-2023).

Tags: Opini
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ini Strategi Kemendagri Menuju Penatausahaan Barang Milik Daerah yang Andal

Ini Strategi Kemendagri Menuju Penatausahaan Barang Milik Daerah yang Andal

October 1, 2021
Iman, Ilmu, Amal: Implementasi Dalam Kehidupan

Iman, Ilmu, Amal: Implementasi Dalam Kehidupan

July 8, 2020
MenPAN-RB Tjahjo Kumolo, Rekrutmen CPNS Dua Tahun Kedepan Ditiadakan

MenPAN-RB Tjahjo Kumolo, Rekrutmen CPNS Dua Tahun Kedepan Ditiadakan

July 7, 2020
Ketua Umum TP PKK Soroti Tingginya Angka Pernikahan Usia Anak

Ketua Umum TP PKK Soroti Tingginya Angka Pernikahan Usia Anak

September 30, 2021

Pembukaan Pendidikan Politik DPD Golkar Jabar, Ace Hasan: Pendidikan Politik di Golkar Bukan Kaleng-Kaleng

0
Panggah Susanto: Golkar Institute Terobosan Baru Bagi Kemajuan Golkar

Panggah Susanto: Golkar Institute Terobosan Baru Bagi Kemajuan Golkar

0

Cegah Penyebaran Omicron, Mendagri Tekankan Tiga Prinsip

0
Sandiaga Uno Berbagai Tips Meningkatkan Penjualan Di Tengah Pandemi Covid-19

Sandiaga Uno Berbagai Tips Meningkatkan Penjualan Di Tengah Pandemi Covid-19

0

Evaluasi Penilaian IGA 2022 Pemkot Mojokerto, BSKDN Minta Kolaborasi OPD Ditingkatkan

February 8, 2023

Kemendagri Gelar Rakornas Pengelolaan Dana Transfer, Pinjaman, dan Obligasi Daerah

February 8, 2023

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Kemendagri Dukung APKASI Otonomi Expo 2023

February 8, 2023

Kemendagri: Kepemimpinan Kepala Daerah Jadi Variabel Penting bagi Kemajuan Daerah

February 8, 2023
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links
Jl. Penggilingan Baru 2 No. 25, Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

© 2020 - perubahannews.com .

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Daerah
  • Politik
  • Opini
  • Mahasiswa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Dunia Islam

© 2020 - perubahannews.com .